Selasa, 02 Desember 2014

al-Mizan "the perfect zone"

Dua puluh sembilan bulan sudah aku menapaki peradaban Jogja. Menjalani proses pembelajaran di kampus putih dan menemukan secercah cahaya yang kian hari kian merona “mizanuna”. Ya, salah satu UKM yang kabarnya menjadi kiblat UKM-UKM lain di kampus UI Negeri Sunan Kalijaga Jogja. Memang belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran kabar tersebut, tapi berdasarkan kiprahnya di dunia kampus yang notabene berbasis Islami, UKM al-Mizan merupakan salah satu UKM yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islami berlandaskan al-Qur’an sejalan dengan visi kampus. Weesseh keren banget bukan?Tak dapat dipungkiri, UKM ini sangat familiar di telinga masyarakat kampus. Karena  UKM ini merupakan wadah bagi mahasiswa yang berbakat serta minat dalam mengembangkan seni Qur’any.Nah kalau aku jelas tergolong yang mempunyai minat saja untuk masuk dalam wadah tersebut:-D dan entah pertolongan darimana yang mengantarkanku hingga dapat diterima di dalamnya. Yang jelas aku percaya Allahu bashiirun bil ‘ibaad..
***
Entah apa yang dapat menganalogikan kehadiranku dalam al-Mizan. Mungkin banyak orang yang menilaiku laksana benalu yang tumbuh pada rimbunnya batang pohon. Atau bahkan fatamorgana di padang pasir, terlihat ada tapi sejatinya tidak ada.Yang jelas disana aku bagaikan kertas yang selalu menerima apapun yang diberikannya. al-Mizan-lah pena-nya, senantiasa memberi goresan tinta penuh arti dalam hidup ini, tak lain sebuah pembelajaran. Disana aku belajar membaca kalamullah yang baik dan benar meski sampai sekarang masih jauh dari kata sempurna. Meluruskan niat meski berat, tanggungjawab, memahami dan menyatukan perbedaan, menyambung ukhuwah, pantang menyerah, komitmen serta bertahan dalam hujaman pilihan. Seringkali timbul konflik antara diriku dengan batin ini. Sungguh al-Mizan sejatinya bukan wilayahku. Al-Mizan adalah the perfect zone dimana orang-orang hebat, para pemilik talent bereksplorasi mengembangkan bakat emasnya. Sebagai manusia biasa, minder pasti, tapi semua rasa ketidakpantasanku ter-cover oleh kehebatan jiwa mereka. Ke-tawadhu’an-nya luar biasa, sehingga bisa menerima kekuranganku bahkan merangkulku untuk bersama-sama mempertahankan ruh al-Mizan. Mereka bak penjual wewangian dan aku seorang yang lewat di depannya. Meski tidak membeli, tapi aku terkena harum wanginya. Subhanallah pokoknya joss sekali :-D
***
Semua berjalan tanpa alasan, yang terbesit hanyalah niat untuk belajar. Ya, hanya untuk belajarlah satu-satunya alasan yang memantapkan pilihanku pada JQH al-Mizan waktu itu. Mungkin terkesan naif, tapi dengan alasan itulah aku dapat bertahan sampai detik ini, meski hanya sekadar "bertahan", tanpa kontribusi yang jelas di dalamnya. MasyaAllah..
***
Entah sampai kapan aku akan dapat bertahan. Ku harap selamanya, selama Allah masih memberikanku kesempatan menginjakkan langkah di bumi Jogjakarta. Kalaupun suatu saat keadaan terpahit menghampiriku hingga tidak dapat bersua lagi dengannya, anak-anakku kelak yang akan meneruskannya. Tentunya tidak sekadar meneruskan apa yang kulakukan. Harus berkontribusi bagi kejayaan al-Mizan, syukur berprestasi. Buat al-Mizan bangga! Buat keluarganya bahagia! Semoga al-Mizan semakin jaya! aaamiiin…

Senin, 24 November 2014

Terimakasih "Adikarya Qur'ani", mozaik hidupku dalam tubuhmu

Alhamdulillahirobbil’alamiin… Adikarya Qur’ani 2014 Semarak Miladiyah XV UKM JQH al-Mizan telah terlaksana.. sesuai namanya Adikarya, karya-karya yang agung berhasil dipersembahkan dari, oleh dan untuk segenap keluarga besar al-Mizan beserta masyarakat luas nasional maupun internasional..
Untuk para sesepuh al-Mizan yang kami hormati…terimakasih atas bimbingan, tuntunan, arahan, control, kritik&saran, nasehat dan semangatnya hingga kami mampu berjalan di atas terjalnya jalan menuju puncak kreatifitas meski kadang tersandung, tertatih bahkan terjatuh..tapi berkat motivasinya akhirnya kami bisa bangkit dan berjalan kembali.
Untuk rekan-rekan panitia yang berbahagia…terimakasih untuk semua yang kalian berikan..kesolidan, kebersamaan, kepedulian, keprihatinan, kesabaran, keikhlasan dan pengorbanan kita dalam melangkah menyelesaikan tugas-tugas kepanitiaan ini semoga berkah..
Kelak di atap al-Mizan ini akan menjadi saksi sekotak kisah tentang rentetan hidup jejak suci para prajurit mizanuna dalam “Menata Keindahan Dunia dengan Kesucian Jiwa”..  proses dan perjuangan ini akan terpatri dalam hati hingga suatu saat kita akan merindukannya lagi..
ya, saat-saat bahagia atau yang terpahit sekalipun tentu akan tertanam beku selangkah pasti saat kita meninggalkan atap ini sebentar lagi… sampai tiba waktunya nanti saat kita tidak lagi bersama-sama mendengarkan lantunan merdu dan goresan apik ayat-ayat al-Qur’an serta shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW dari divisi Tilawah, Tahfizh, Tafsir, Shalawat & Kaligrafi,,,
dari masa ke masa..lambat laun proses seleksi alam pasti akan terjadi.. ada yang datang lalu pergi meninggalkan kita.. sahabat satu per satu pergi menjalani kehidupannya sendiri.. semoga persahabatan kita di atap Adikarya Qur’ani 2014 ini akan selalu disatukan dalam keluarga mizanuna…
terimakasih Adikarya Qur'ani,,dalam tubuhmu terdapat mozaik hidupku