Sabtu, 03 November 2012

inspirasi



Allah tidak menjanjikan bahwa langit itu selalu biru...
Bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar,,
Tapi ketahuilah...
Bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai,,
Senyum di setiap air mata,,
Berkah di setiap cobaan,,
Dan jawaban di setiap do’a...
Terus berjuanglah!!!
Live is so beautifullJ
Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan,,nikmatilah!
Hidup adalah tantangan,,hadapilah!
Hidup adalah anugerah,,terimalah!
Hidup adalah pertandingan,,menangkanlah!
Hidup adalah tugas,,selesaikanlah!
Hidup adalah cita-cita,,capailah!
Hidup adalah pilihan,,pilihlah!
Mau dibawa kemana hidup kita??
Itu tergantung tujuan dan usaha kita...
By: Damaysha

Selasa, 16 Oktober 2012

Motivation and Inspiring


Pahala Terdekat

Banyak orang ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya pahala ketika masih sempat bernapas di bumi. Mendambakan surga dengan segala nikmat yang terdapat di dalamnya, dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Tetapi apakah itu semua sudah cukup untuk mendapatkan tiket masuk ke surga?
Sering kali kita melupakan hal yang begitu jelas tertera dalam hidup kita, yang tentunya merupakan sumber pahala yang terdekat dengan diri kita ini. Yaitu apa? Ya, tentu saja ke-2 orang tua kita, terutama ibu.
Pernahkah terlintas di benak kita bahwa ibu adalah merupakan tambang pahala yang begitu dekat dengan kita? Sempatkah kita berhenti sejenak untuk berpikir bagaimana perasaan ibu kita? Ibu kita telah rela mengabdikan hidupnya untuk menjadi pelayan tanpa bayaran demi kebahagiaan sang majikan (yaitu kita sendiri). Mulai dari mengandung selama 9 bulan, menahan sakit yang begitu luar biasa ketika melahirkan kita, ibu kita rela menaruhkan nyawanya. Hingga kini kita telah beranjak dewasa, dengan segala kewibawaan yang kita punya, tapi apakah kita ingat dengan ibu kita? Apakah pernah kita menyadari bahwa ibu kita itu begitu rindu dengan kita? Tapi kita terlalu sibuk dengan urusan kita masing-masing. Mungkin ibu kita sekarang ini sedang ingin memeluk kita, memandangi wajah kita.
Akan tetapi beliau tahu diri sang pelayan tak mungkin lagi memeluk, mencium, memandangi majikan. Apakah sekarang ini kita masih mau dipeluk oleh ibu kita? Pernahkah kita menyadari betapa inginnya ibu kita untuk sekedar kita ajak untuk ngobrol? Lebih sering mana kita menelpon pacar atau ibu? Mengajak jalan-jalan pacar atau ibu? Memberikan sesuatu kepada pacar atau ibu? Memberi perhatian kepada pacar atau ibu?. Ingatlah surga itu terdapat di bawah telapak kaki ibu. Ridho ibu adalah ridho Tuhan. Apakah pernah ibu kita mengadukan segala kesalahan, segala perbuatan dan segala perkataan kita yang menyakitinya kepada Tuhan? Sema sekali tidak pernah. Karena apa? Ibu terlalu sayang terhadap kita. Apabila ibu kita pernah mengadukannya kepada Allah niscaya kita ini akan hancur tak bersisa seperti halnya malin kundang, itulah dahsyatnya doa dari ibu. Maka sayangilah ibu, janganlah pernah merasa malu jika ada celotehan, “anak mami nih ye”. Ucapan seperti itu selalu ku jawab dengan senyuman dan ku berkata dengan bangga “ya aku memang anak mami”. Karena ibulah yang membuatku bisa kuat bertahan di dunia ini sampai saat ini.